Jumat, 20 April 2012

Korelasi Antara Dosa, Kemaksiatan, Akhlak Dengan Akidah


Pertanyaan:

Apakah terjerumusnya ke dalam dosa merupakan bukti akan rusaknya akidah atau ada syubhat dalam akidah?

Jawaban:

Alhamdulillah,

Allah telah menyanjung akhlak –yang pada dasarnya merupakan ketaatan dan menjadi sebab ketaatan – sebagai bagian dari agama, bahkan ia adalah agama itu sendiri.

Allah Ta’ala telah memuji nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam yang berakhlak mulia, sebagaiamana firman-Nya, “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4)

Ibnu Abas radhiallahu anhuma menafsirkan bahwa yang dimaksud adalah Islam. Beliau berkata, “Yakni sesungguhnya engkau (Muhammad) dalam agama yang agung yaitu islam.” (HR. ath-Thabari dalam tafsirnya, 12/179)

Yang benar adalah tidak bahwa akhlak tidak terlepas dari agama. Fairuzabadi dalam kitabnya Bashair Dzawi At-Tamyiz, 2/568 mengatakan, ”Ketahuilah bahwa agama

Kamis, 12 April 2012

Islam Memuliakan Wanita


    sungguh siapa saja yang memperhatikan nash-nash al-Qur’an dan Sunnah, maka akan mendapati perhatian Islam terhadap persoalan wanita, penjagaan hak-haknya, dan peringatan keras bagi yang berbuat zhalim kepadanya.

Islam memerintahkan untuk bermuamalah dengan wanita secara baik, sesuai dengan batasan-batasan yang agung, aturan-aturan yang lurus, dan peringatan yang keras kepada mereka yang berbuat zhalim terhadapnya.

Rabu, 11 April 2012

Bagaimana Seorang Muslim Menambahi Kecintaan Kepada Allah & Agamanya ?


Pertanyaan:

Kenapa seseorang diharuskan mencintai Allah Ta’ala? Saya tahu bahwa kita diharuskan mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan tetapi (bagaimana) saya dapat menambah kecintaan ini begitu juga dengan mencintai agamaku?

Jawaban:

Alhamdulillah.

Pertama,

Sesungguhnya pertanyaan anda dengan redaksi seperti itu, sangat aneh sekali. Bukan aneh kita mencintai Allah, tidak juga mencintai melebihi dari diri kita. Akan tetapi yang aneh adalah seseorang mempercayai bahwa dia punya Tuhan Pencipta kemudian dia tidak mencintai-Nya, tidak mengedepankan cinta-Nya daripada cinta pada diri,

Adab Duduk Didalam Majelis

Dari Abu Waqid al-Laitsi berkata, "Rasulullah sedang duduk di masjid bersama orang banyak (memberikan pengajian), tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Yang dua mendatangi beliau sedang yang seorang lagi terus pergi begitu saja. Seorang di antara yang berdua mencari-cari tempat lowongan dalam pertemuan itu, lalu dia duduk di situ. Dan yang seorang lagi langsung du-duk di belakang. Sementara orang yang ketiga langsung pergi. 

Setelah Rasulullah selesai memberikan pengajian beliau bersabda, 'Perhatikanlah, kuberitahukan kepada anda sekalian tentang orang yang bertiga itu. Satu diantaranya mencari tempat di sisi Allah, maka Allah melapangkan tempat padanya. Orang yang kedua malu-malu maka Allah malu pula

Sabtu, 07 April 2012

Sejarah Pembukuan Al-Qur'an


1. Periode Nabi Muhammad SAW
Al-Qur’an adalah kalam allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat jibril yang  menjadi mu’jizat atas kenabiannya. Dimana Al-Qur’an sebagai  sumber ajaran islam,  akan tetapi diwahyukannya Al-Qur’an kepada rasulullah tidak sekaligus melainkan secara mutawatir(bertahap) pada saat terjadi suatu peristiwa (As-Babun Nuzul), disamping rasulullah menghafalkan secara pribadi, Nabi juga memberikan pengajaran kepada sahabat-sahabatnya untuk dipahami dan dihafalkan, ketika wahyu turun Rasulullah menyuruh Zaid bin Tsabit untuk menulisnya agar mudah dihafal karena Zaid merupakan orang yang paling berpotensi dengan penulisan, sebagian dari mereka dengan sendirinya menulis teks Al-qur’an untuk di milikinya sendiri diantara sahabat tadi , sebagian para sahabat lagi ada yang  menyodorkan al-Qur’an kepada Nabi dalam bentuk hafalan dan tulisan-tulisan. Pada masa rasullah untuk menulis teks al-Qur’an sangat terbatas sampai-sampai para sahabat menulis Al-Qur’an di pelepah-pelepah kurma,lempengan-lempengan batu dan dikeping-keping tulang hewan.  Meskipun Al-Qur’an sudah tertuliskan pada masa rasulullah tapi al-qur’an masih berserakan tidak terkumpul menjadi satu mushaf .